Anggota DPR : Kebijakan Bola Beton Oleh PT KAI Dinilai Tidak Manusiawi

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
[imagetag]

108CSR.com - Kebijakan PT KAI yang memasang bola beton di perlintasan kereta api dengan tujuan sebagai efek jera bagi penumpang yang nekat naik atap kereta (atapers) dinilai tidak manusiawi. Bahkan menurut Wakil Ketua DPR bidang Kesra, Taufik Kurniawan, menilai kebijakan ini sangat membahayakan.

"Saya mengharap PT KAI mempertimbangkan kembali kaitan dengan adanya ranjau beton di atap KRL. Itu membahayakan dan sangat tidak manusaiwi," ujar Taufik kepada wartawan di Jakarta.

Untuk mengusir para atapers, PT KAI diminta untuk mencari cara lain yang lebih manusiawi. Taufik meminta kebijakan tersebut dikaji apakah membahayakan atau tidak. Bila sekiranya membahayakan, PT KAI diminta mencabut gawang beton ini.

"Copba dicek Direksi PT KAI, kalau kebentur kepala nya lepas nggak. Kalau lepas ya jangan rakyat jadi korban, itu melanggar HAM dan ada unsur pidananya menyangkut keselamatan nyawa manusia," imbuh politisi PAN ini.

Seperti diberitakan pemberlakuan bola beton yang dipasang diperlintasan kereta api di Bekasi, Jawa Barat diambil sebagai tindakan efektif, yaitu penumpang yang biasa naik kereta api sudah tidak terlihat lagi. (ard/int)

sumber

komen ts : anggota DPR emang jago kritik, tapi kalau ditanya solusi nya NOL gede, sudah lah pak, itu DPR hambur2kan uang rakyat lebih gak manusiawi :D

senatorkask 21 Jan, 2012

Admin 21 Jan, 2012


-
Source: http://situs-berita-terbaru.blogspot.com/2012/01/anggota-dpr-kebijakan-bola-beton-oleh.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

lintasberita
Jangan Lupa di Share yaaa... !!!! Klik tombol dibawah ini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 komentar:

Posting Komentar